Pages

Minggu, 18 Agustus 2013

Cara Menanam Bayam Cabut atau Bayam Sekul







Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. 

Bayam cabut atau bayam sekul merupakan salah satu tipe bayam yang biasa dikonsumsi. Bayam jenis ini memiliki ciri batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-pitihan. Selain itu bayam jenis ini juga memiliki bunga yang keluar dari ketiak cabangnya. Bayam cabut yang batangnya berwarna merah disebut bayam merah, sedangakan bayam yang batangnya putih disebut bayam putuh.
Bayam cabut atau bayam sekul merupakan salah satu tipe bayam yang biasa dikonsumsi. Bayam jenis ini memiliki ciri batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-pitihan. Selain itu bayam jenis ini juga memiliki bunga yang keluar dari ketiak cabangnya. Bayam cabut yang batangnya berwarna merah disebut bayam merah, sedangakan bayam yang batangnya putih disebut bayam putuh.




Pengelolaan Lahan untuk Tanaman Bayam Cabut

Pengolahan lahan untuk tanaman bayam cabut dimulai dengan mencangkuli lahan supaya tanah semakin gembur. Selanjutnya kita membuat bedengan yang lebarnya kurang lebih yaitu 100 cm atau bisa juga dibuat lebih lebar sampai sekitar 200 cm. Tinggi ideal untuk bedengan tersebut yakni kurang lebih 20 cm. Kemudian jangan lupa pula membuat saluran air selebar kurang lebih 30 cm dengan kedalaman 30 cm pula. Selanjutnya, agar tanah semakin subur maka bisa kita lakukan pemupukan di atas bedengan-bedengan tersebut dan membiarkannya dulu selama beberapa minggu sebelum tanam. 



Pembenihan Tanaman Bayam Cabut
Proses pembenihan bayam cabut maupun jenis bayam yang lainnya dilakukan dengan menyiapkan lahan khusus untuk pembenihan. Sebaiknya tanah yang digunakan adalah tanah yang dulunya juga ditanami bayam dengan jenis yang sama. Sebetulnya bisa juga kita menggunakan tanah bekas tanaman bayam jenis lain, namun harus dibiarkan dulu selama tiga bulan sebelum digunakan untuk pembenihan. Kemudian pembenihan tanaman bayam juga harus dilakukan dengan tidak berdampingan dengan jenis bayam lainnya, atau paling tidak kedua jenis bayam tidak berbunga pada waktu yang sama. Selanjutnya, ketika tanaman bayam untuk pembenihan sudah berbunga dan tandan bunganya sudah matang, maka kita lakukan pemanenan. Tandan bunga itulah yang nantinya menjadi bibit tanaman bayam. Setelah tandan bunga dipanen, maka kita jemur kurang lebih selama 4 hari, kemudian kita remas-remas dengan halus sehingga terkelupas lah kulitnya. Setelah itu kita pisahkan bibit-bibitnya dan kita simpan di wadah yang kedap udara agar jangan sampai basah sebelum penanaman. 


Teknik Menanam Bayam Cabut

Teknik menanam bayam cabut ada 2 cara, yakni secara langsung maupun tidak langsung. Cara menanam dengan langsung lebih sederhana, yakni kita tinggal menebar bibit bayam di atas lahan dan menutupnya dengan lapisan tanah yang cukup tipis. Sedangkan untuk cara menanam yang tidak langsung, berarti kita harus menumbuhkan dulu bibit-bibit tersebut baru kemudian menanamnya kembali secara rapi di atas lahan yang telah kita persiapkan. Setelah ditanam, kita harus merawat tanaman bayam dengan seksama agar panen yang akan kita dapatkan bisa maksimal. Proses yang harus kita lakukan yakni diantaranya adalah mengendalikan hama. Ketika daun bayam sudah mulai tumbuh, kita harus waspada terhadap serangan hama. Kita bisa memberikan semprotan anti hama pada tanaman bayam cabut. Selain itu, lahan tanam juga harus bersih dari tanaman-tanaman liar. 


Pemanenan Bayam Cabut

Setelah ditanam, bayam cabut biasanya akan dipanen ketika sudah mencapai ketinggian rata-rata yakni sekitar 20 cm. Untuk mencapai ketinggian tersebut, biasanya tanaman bayam cabut memerlukan waktu kurang lebih tiga minggu setengah. Senada dengan namanya, jenis bayam cabut kita panen dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya terlepas dari tanah.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Membuat Taman Bergaya Jepang




Taman bergaya Jepang adalah salah satu pilihan yang menarik untuk mengisi bagian dari rumah anda. Taman Jepang memiliki ciri khas yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan desain taman jenis lain. Taman jenis ini sangat sesuai bagi anda yang menginginkan kesan natural pada hunian rumah dengan ornamen-ornamen khas ala Negara Sakura. Berikut beberapa hal penting mengenai taman Jepang yang perlu anda ketahui.
  1. Merupakan miniatur dari keindahan alam
    Artinya, jika anda memiliki keinginan untuk membuat taman dengan konsep ini, berarti anda ingin menuangkan keindahan alam tersebut kedalam sebuat media taman dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Kejelian dalam pembuatan taman sangatlah penting agar hasil dari pembuatan taman benar-benar sesuai harapan.
  2. Tidak memiliki bentuk yang simetris
    Mengingat karakteristik dari jenis taman ini, sangatlah masuk akal jika taman Jepang tidak berbentuk simetris seperti taman jenis lain. Dengan demikian, konsep awal dari taman ini haruslah benar-benar matang agar bentuk yang tidak simetris ini tidak mematikan karakter hunian secara keseluruhan.
  3. Penggunaan material alami merupakan ciri khas lain dari taman dengan konsep ini
    Bebatuan yang disusun menyerupai bentuk pegunungan atau tebing merupakan salah satu elemen utama dari pembuatan taman jenis ini. Elemen lain yang tidak kalah penting adalah air. Unsur air biasanya dituangkan dalam bentuk kolam dari air yang mengalir di atasnya. Unsur air memiliki nilai filosofis yang cukup tinggi sebagai sumber dari kehidupan. Elemen lainnya adalah tumbuhan. Tumbuhan yang biasa digunakan dalam pembuatan taman jenis ini adalah tanaman perdu, rumpun bambu, lumut, dan rumput. Berbeda dengan taman model barat, taman Jepang jarang sekali melibatkan tumbuhan berbunga dengan warna yang beragam.
  4. Ornamen-ornamen buatan yang mewakili ciri khas dari taman jenis ini juga tidak dapat dilupakan
    Penggunaan lentera bergaya Jepang yang dulunya digunakan untuk penerangan juga dapat dijadikan sebagai bagian dari dekorasi taman. Dengan hadirnya rumput yang menutupi sebagian besar area taman, batu setapak merupakan ornamen khas lain dari taman jenis ini. Selain itu, jembatan yang menghubungkan dua sisi yang dipisahkan oleh kolam merupakan pemanis taman yang akan memperkuat karakter taman itu sendiri. Gerbang dan pagar atau dinding juga dapat digunakan sebagai ornamen penguat karakter taman jepang idaman anda.
Jika anda berfikir bahwa pembuatan taman dengan konsep adaptasi dari Negara Sakura ini membutuhkan area yang luas, perlu anda ketahui bahwa saat ini, taman Jepang dapat dibuat di dalam area yang cukup sempit. Tentu saja dengan desain miniatur alam sebagai ide utamanya. Selain itu, kesesuaian desain taman dengan desain rumah utama juga perlu diperhatikan. Yang paling penting adalah penataan dan penempatan ornamen-ornamen taman yang seimbang karena kerapian merupakan syarat wajib untuk kesempurnaan taman jenis ini.