Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
Bayam cabut atau bayam sekul merupakan salah satu tipe bayam yang biasa dikonsumsi. Bayam jenis ini memiliki ciri batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-pitihan. Selain itu bayam jenis ini juga memiliki bunga yang keluar dari ketiak cabangnya. Bayam cabut yang batangnya berwarna merah disebut bayam merah, sedangakan bayam yang batangnya putih disebut bayam putuh.
Bayam cabut atau bayam sekul merupakan salah satu tipe bayam yang biasa dikonsumsi. Bayam jenis ini memiliki ciri batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-pitihan. Selain itu bayam jenis ini juga memiliki bunga yang keluar dari ketiak cabangnya. Bayam cabut yang batangnya berwarna merah disebut bayam merah, sedangakan bayam yang batangnya putih disebut bayam putuh.
Pengelolaan Lahan untuk Tanaman Bayam Cabut
Pengolahan lahan untuk tanaman bayam cabut dimulai dengan mencangkuli lahan supaya tanah semakin gembur. Selanjutnya kita membuat bedengan yang lebarnya kurang lebih yaitu 100 cm atau bisa juga dibuat lebih lebar sampai sekitar 200 cm. Tinggi ideal untuk bedengan tersebut yakni kurang lebih 20 cm. Kemudian jangan lupa pula membuat saluran air selebar kurang lebih 30 cm dengan kedalaman 30 cm pula. Selanjutnya, agar tanah semakin subur maka bisa kita lakukan pemupukan di atas bedengan-bedengan tersebut dan membiarkannya dulu selama beberapa minggu sebelum tanam.
Pembenihan Tanaman Bayam Cabut
Proses pembenihan bayam cabut maupun jenis bayam yang lainnya dilakukan dengan menyiapkan lahan khusus untuk pembenihan. Sebaiknya tanah yang digunakan adalah tanah yang dulunya juga ditanami bayam dengan jenis yang sama. Sebetulnya bisa juga kita menggunakan tanah bekas tanaman bayam jenis lain, namun harus dibiarkan dulu selama tiga bulan sebelum digunakan untuk pembenihan. Kemudian pembenihan tanaman bayam juga harus dilakukan dengan tidak berdampingan dengan jenis bayam lainnya, atau paling tidak kedua jenis bayam tidak berbunga pada waktu yang sama. Selanjutnya, ketika tanaman bayam untuk pembenihan sudah berbunga dan tandan bunganya sudah matang, maka kita lakukan pemanenan. Tandan bunga itulah yang nantinya menjadi bibit tanaman bayam. Setelah tandan bunga dipanen, maka kita jemur kurang lebih selama 4 hari, kemudian kita remas-remas dengan halus sehingga terkelupas lah kulitnya. Setelah itu kita pisahkan bibit-bibitnya dan kita simpan di wadah yang kedap udara agar jangan sampai basah sebelum penanaman.
Teknik Menanam Bayam Cabut
Teknik menanam bayam cabut ada 2 cara, yakni secara langsung maupun tidak langsung. Cara menanam dengan langsung lebih sederhana, yakni kita tinggal menebar bibit bayam di atas lahan dan menutupnya dengan lapisan tanah yang cukup tipis. Sedangkan untuk cara menanam yang tidak langsung, berarti kita harus menumbuhkan dulu bibit-bibit tersebut baru kemudian menanamnya kembali secara rapi di atas lahan yang telah kita persiapkan. Setelah ditanam, kita harus merawat tanaman bayam dengan seksama agar panen yang akan kita dapatkan bisa maksimal. Proses yang harus kita lakukan yakni diantaranya adalah mengendalikan hama. Ketika daun bayam sudah mulai tumbuh, kita harus waspada terhadap serangan hama. Kita bisa memberikan semprotan anti hama pada tanaman bayam cabut. Selain itu, lahan tanam juga harus bersih dari tanaman-tanaman liar.
Pemanenan Bayam Cabut
Setelah ditanam, bayam cabut biasanya akan dipanen ketika sudah mencapai ketinggian rata-rata yakni sekitar 20 cm. Untuk mencapai ketinggian tersebut, biasanya tanaman bayam cabut memerlukan waktu kurang lebih tiga minggu setengah. Senada dengan namanya, jenis bayam cabut kita panen dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya terlepas dari tanah.